Inilah Penyebab Banjir Di Jakarta Dan Cara Mengatasinya

Inilah Penyebab Banjir Di Jakarta Dan Cara Mengatasinya – Penyebab banjir di Jakarta sudah menjadi rahasia umum di masyarakat. Banjir di Jakarta merupakan fenomena tahunan yang terus berulang tanpa pernah tuntas menyelesaikan penyebab banjir di Jakarta.

Penyebab banjir berdampak besar bagi masyarakat, terutama menghambat aktivitas. Tak hanya menghambat aktivitas, banjir juga tentunya berdampak pada sektor ekonomi masyarakat ibu kota. Apalagi, banyak moda transportasi umum yang terkendala untuk beroperasi.

Jakarta adalah Ibu Kota Indonesia yang memiliki penduduk padat. Kepadatan ini dikarenakan Jakarta menjadi salah satu tempat mencari pekerjaan yang sangat menjanjikan.

Tidak sedikit orang di jakarta yang masih pengangguran saat ini, banyak diantara mereka yang mengisi waktu dengan bermain judi slot online.

Slot online adalah permainan judi online yang bisa Anda mainkan melalui smartphone kapan saja dan dimana saja.

Mengetahui penyebab banjir sangat penting, untuk membantu mencegahnya. Dengan 13 sungai yang mengalir di kota Jakarta, kota ini memiliki dataran banjir yang tersebar luas di wilayah tersebut. Sebab, potensi banjir setiap tahun sangat tinggi. Berikut ini akan dibahas Penyebab Banjir Di Jakarta dan cara mengatasinya.

Penyebab Banjir Di Jakarta

Curah Hujan Tinggi

Penyebab pertama banjir di Jakarta adalah curah hujan yang tinggi. Ibukota Jakarta dilanda hujan lebat sejak tahun 2013 dan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Peneliti Ilmu Atmosfer dengan Keahlian Klimatologi dan Perubahan Iklim pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 secara statistik terbukti memiliki hubungan dengan hujan ekstrim yang telah memicu banjir. di DKI Jakarta, seperti banjir Jakarta tahun 2002, 2004, 2007, 2008, 2013, dan 2014.

Kurangnya Daerah Resapan Air

Penyebab banjir berikutnya adalah kurangnya daerah resapan air. Minimnya ruang terbuka hijau atau RTH mengurangi daerah resapan air sehingga menyebabkan banjir. Tidak hanya itu, pembangunan gedung dan hotel di kawasan Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah yang berlebihan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Jakarta mengalami penurunan tanah sebesar 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.

Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab banjir selanjutnya adalah kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan. Penyebab banjir ini membutuhkan kesadaran warga Indonesia tidak hanya di Jakarta tetapi semuanya. Jika kebiasaan ini tidak diubah, banjir akan terus membanjiri Jakarta dan sekitarnya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setiap hari sekitar 7.000 ton sampah dibuang ke Sungai Ciliwung. Dari 7.000 ton tersebut, baru 75 persen sampah yang bisa diangkut. Padahal, 180 ton sisanya mengendap dan mencemari sungai.

Penurunan Permukaan Tanah

Penyebab banjir di Jakarta selanjutnya adalah penurunan tanah. Penurunan muka tanah di Jakarta dapat mencapai rata-rata 12 cm/tahun, dan lebih ekstrim terjadi di pantai utara Jakarta dengan laju penurunan hingga 25 cm/tahun.

Hal ini disebabkan oleh beban bangunan di permukaan dan pengambilan air tanah yang berlebihan. Bahkan hingga saat ini, masih ada 35 persen masyarakat Jakarta yang menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, muka air tanah di Jakarta semakin dangkal dan daya tampung air semakin rendah.

Tingginya Penggunaan Air Tanah

Potensi risiko banjir di perkotaan dan perdesaan berbeda. Di kota-kota, karena mobilitas yang tinggi dan perkembangan yang pesat, kebutuhan air di kota-kota jauh lebih tinggi. Bahkan, penggunaan air tanah secara masif menimbulkan masalah baru, yaitu penurunan permukaan tanah. Hal ini disebabkan berkurangnya jumlah air tanah. Penurunan muka tanah dapat meningkatkan risiko banjir.

Kendala Normalisasi Sungai Ciliwung

Selain curah hujan yang tinggi, salah satu penyebab banjir adalah belum selesainya normalisasi Sungai Ciliwung. Dari total panjang 33 kilometer, baru sekitar 16 kilometer yang sudah dinormalisasi. Nampaknya kendala proses normalisasi tersebut disebabkan oleh sempitnya lahan. Pasalnya, banyak rumah warga yang berada tepat di dasar sungai. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta yang masih terjadi.

Tinggal Di Lereng Gunung Dengan Hutan Yang Ditebang Habis

Tinggal di lereng gunung tidak membuat kita luput dari ancaman banjir. Seperti yang terjadi di kawasan Sentani, Papua pada 16 Maret 2019. Kawasan yang biasanya dikenal aman ini tiba-tiba mengalami longsor dan banjir bandang! Apalagi, kondisi geografis di daerah itu rapuh. Akibatnya, saat hujan, tidak ada penahan air berupa pepohonan dan menyebabkan air terus meluncur ke bawah. Kebetulan, ada area perumahan di bawah. Dan akhirnya, terjadilah banjir di daerah tersebut.

Demikian ulasan tentang Inilah Penyebab Banjir Di Jakarta Dan Cara Mengatasinya semoga bermanfaat.

Temukan informasi menarik lainnya di manticoretechnology